5 Dampak Jika Tidak Melakukan Descaling pada Shell Tube Condenser Heat Exchanger

jasa descaling shell tube condenser heat exchanger air cooled chiller

Halo sobat teknik, kali ini Cipta Bayu AC akan membahas mengenai 5 dampak serius jika shell tube condenser atau heat exchanger terlambat atau bahkan tidak pernah dilakukan maintenace, okay kita mulai ya. Sistem pendingin seperti Air Cooled Chiller bekerja terus-menerus untuk menjaga suhu ruangan atau proses industri tetap stabil. Salah satu komponen paling vital dalam sistem ini adalah shell tube condenser bagian yang berfungsi membuang panas dari refrigeran ke air pendingin.

Namun seiring waktu, permukaan pipa di dalam condenser akan tertutup kerak mineral (scale) akibat kandungan kalsium, magnesium, dan zat padat lain dalam air. Jika tidak segera dibersihkan melalui proses descaling, kinerja sistem akan menurun drastis dan menimbulkan berbagai dampak serius.

1. Penurunan Efisiensi Pendinginan

Kerak bersifat seperti isolator panas, sehingga menghambat proses perpindahan panas antara refrigeran dan air. Penelitian menunjukkan bahwa lapisan kerak setebal 1 mm dapat menurunkan efisiensi perpindahan panas hingga 15%.
Akibatnya, chiller harus bekerja lebih keras untuk mencapai suhu yang sama dan ini langsung meningkatkan beban listrik hingga 20–30%.

2. Beban Kerja Kompresor Meningkat

Ketika perpindahan panas tidak optimal, tekanan kondensasi di sistem akan naik. Tekanan ini memaksa kompresor bekerja lebih lama dan lebih berat. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan:

  • Overheating pada motor kompresor
  • Kebocoran refrigeran
  • Penurunan umur komponen penting

Dengan melakukan jasa maintenance heat exchanger dan condenser secara rutin, masalah ini bisa dicegah sebelum terjadi kerusakan besar.

3. Biaya Operasional dan Energi Membengkak

Tanpa descaling, energi listrik yang dibutuhkan chiller bisa meningkat hingga 25–35% dari kondisi normal. Jika biaya listrik untuk sistem pendingin mencapai Rp20 juta per bulan, potensi pemborosan bisa mencapai Rp5–7 juta setiap bulan hanya karena kerak yang menumpuk!

Selain itu, perawatan darurat atau penggantian komponen akibat kerusakan berat akan jauh lebih mahal dibandingkan biaya maintenance rutin.

4. Risiko Korosi dan Kebocoran Pipa

Endapan kerak seringkali menahan kelembapan dan zat kimia korosif di sekitar permukaan logam. Hal ini mempercepat korosi pipa dan dapat menyebabkan kebocoran pada condenser atau heat exchanger.
Jika kebocoran terjadi, sistem chiller harus dimatikan total untuk perbaikan—menyebabkan downtime operasional yang bisa merugikan perusahaan.

5. Umur Peralatan Jadi Lebih Pendek

Chiller dan heat exchanger yang tidak dirawat bisa kehilangan 2–5 tahun masa pakai efektifnya. Dengan perawatan rutin dan descaling berkala, umur peralatan bisa mencapai lebih dari 10 tahun dengan performa tetap optimal.

Solusi: Lakukan Descaling Secara Berkala

Lalu bagaimana solusinya ? Okay, tim Cipt Bayu AC akan bantu jawab ya.

Descaling idealnya dilakukan setiap 6–12 bulan sekali, tergantung kualitas air dan beban operasional sistem.
Tim Cipta Bayu AC menyediakan jasa descaling shell tube condenser dan jasa maintenance heat exchanger profesional untuk gedung, pabrik, hotel, rumah sakit, serta fasilitas industri di Jabodetabek.

Kami menggunakan chemical descaler yang aman untuk logam, metode flushing tertutup, serta laporan hasil kerja agar pelanggan mendapatkan bukti efisiensi yang meningkat.

Jangan tunggu hingga sistem chiller Anda kehilangan efisiensi dan boros listrik.
Hubungi Cipta Bayu AC untuk inspeksi dan layanan jasa descaling shell tube condenser profesional.
📞 WA: 0812 11 654 722
📧 Email: ciptabayu@gmail.com
🌐 Website: www.ciptabayuac.com

Baca Juga : https://ciptabayuac.com/penyebab-evaporator-coil-bocor/

Scroll to Top