Cara Kerja Shell Tube Condenser Heat Exchanger

Air Cooled Chiller Shell Tube Condenser Heat Exchanger

Peran dan fungsi HVAC sangat vital untuk sebuah gedung dan industri, sebab biasa nya HVAC digunakan sebagai pendingin ruangan atau bahkan bagian utama dari sebuah industri yang memproduksi suatu barang atau produk. Pada artikel ini tim Cipta Bayu AC akan menjelaskan dengan sederhana salah satu bagian dari HVAC yaitu Shell Tube Condenser Heat Exchanger.

Secara sederhana, shell & tube heat exchanger terdiri dari tabung besar (shell) yang di dalamnya terdapat kumpulan pipa kecil (tube bundle). Dua fluida dengan suhu berbeda mengalir di sisi shell dan sisi tube untuk melakukan perpindahan panas.

Tahapan prosesnya:

  1. Fluida panas (biasanya refrigeran atau air pendingin dari proses industri) masuk melalui sisi tube inlet.
  2. Fluida dingin (misalnya air dari cooling tower) masuk dari sisi shell inlet.
  3. Kedua fluida mengalir secara berlawanan arah (counterflow) atau searah (parallel flow) agar pertukaran panas maksimal.
  4. Panas berpindah dari fluida bersuhu tinggi ke fluida bersuhu rendah melalui dinding pipa (tube wall).
  5. Setelah proses berlangsung, fluida panas keluar dalam kondisi lebih dingin, dan fluida dingin keluar dalam kondisi lebih hangat.

Proses ini berlangsung terus menerus selama unit beroperasi, menjadikan sistem Air Cooled atau Water Cooled Chiller tetap efisien menjaga suhu ruangan atau proses produksi.

Bagian-Bagian Utama Shell & Tube Heat Exchanger

  1. Shell (Cangkang Utama)
    • Tabung besar yang menampung fluida di sisi luar pipa (shell side).
    • Umumnya terbuat dari Tabung Besi untuk ketahanan terhadap tekanan dan korosi.
  2. Tube Bundle (Susunan Pipa Kecil)
    • Berisi ratusan pipa kecil yang berfungsi sebagai media perpindahan panas.
    • Materialnya bisa berupa copper (tembaga), atau stainless steel, tergantung media pendingin dan tekanan kerja.
  3. Tube Sheet (Pelat Penahan Pipa)
    • Pelat logam yang menahan dan menyegel kedua ujung pipa agar fluida di sisi shell dan tube tidak bercampur.
  4. Baffle (Sekat Aliran)
    • Plat logam di dalam shell yang mengatur arah aliran fluida agar turbulen dan meningkatkan efisiensi perpindahan panas.
  5. End Cover / Head
    • Bagian penutup di kedua ujung heat exchanger yang mengarahkan aliran fluida masuk dan keluar dari tube bundle.
  6. Nozzle Inlet & Outlet
    • Saluran tempat fluida masuk dan keluar baik di sisi shell maupun tube.

Pentingnya Fabrikasi Berkualitas

Dalam pembuatan sistem pendingin industri, kualitas fabrikasi sangat menentukan efisiensi dan umur alat.
Cipta Bayu AC melayani jasa fabrikasi shell tube heat exchanger dan coil evaporator untuk berbagai aplikasi industri dan komersial.
Proses fabrikasi dilakukan sesuai standar teknik, dengan pengujian tekanan (hydrotest) serta inspeksi las agar hasil akhir aman, efisien, dan tahan lama.

Ingin meningkatkan performa sistem pendingin industri Anda?
Hubungi Cipta Bayu AC untuk konsultasi dan layanan jasa fabrikasi shell tube heat exchanger serta pembuatan coil evaporator sesuai kebutuhan proyek Anda.

📞 WA: 0812 11 654 722
🌐 www.ciptabayuac.com

Baca Juga : Pentingnya Descaling Condenser Heat Exchanger untuk Efisiensi Sistem Water Cooled Chiller

Scroll to Top